Karangasri, 22/01/23. Penggerakan Masyarakat dalam rangka Cegah Stunting di Kabupaten Ngawi yang diselenggarakan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur bertempat di Kantor Desa Karangasri. Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Dinas Kesehatan Kab. Ngawi perwakilan UPT Puskemas Ngawi Purba,Kapolsek, Danramil, Camat Ngawi, Kepala Desa Karangasri beserta perangkat desa, Babinsa, Babinkamtibmas, BPD Karangasri, Kader-kader Desa Karangasri dan perwakilan Siswi-siswi dari berberapa sekolah beserta guru pendamping.

Disampaikan oleh Kepala Desa Karangasri Haryono Seputro, ST "Dari gerakan SRI SRENI (Satu Hari Satu Protein Hewani) di Desa Karangasri terdapat 54 balita stunting. Dari 54 balita stunting tersebut terdapat 24 balita stunting dari keluarga kurang mampu.Progres Selama 6 bulan pelaksanaan dari 54 stunting sudah menjadi normal ada 19 anak, terdapat 2 balita pindah tempat, serta ada 6 balita penerima yang sudah lulus (sudah berumur 5 tahun lebih). Balita penerima yang sudah lulus tapi masih berstatus stunting akan dimusyawarahkan dalam musyawarah Desa".

Dalam acara dipaparkan materi tentang pencegahan stunting, anemia, dan pentingnya Minum Tablet Tambah Darah yang disampaikan oleh pihak dari Puskesmas Ngawi Purba yaitu Ibu Susilowati dan Doktor Theresia Merry Puspita (Kepala UPT Puskesmas Ngawi Purba).

Salah satu penyebab balita stunting adalah anemia pada ibu hamil. Remaja rentan terkena anemia, pada tahun 2022 UPT Puskesmas Ngawi Purba melakukan screening pada remaja kelas 7 dan 10, terdapat 65% anak yang mengalami anemia yaitu 6-7 dari10 anak.

Pentingnya Minum Tablet Tambah Darah pada remaja putri seminggu sekali dan Ibu Hamil maksimal 90 kali selama hamil dan 40 hari setelah melahirkan (masa nifas) sangat bermanfaat untuk mencegah anemia dan stunting.